Berapa Jarak Iran ke Israel, Sehingga Serangan Rudal Fattah Hanya Membutuhkan Waktu 11 Menit Saja Untuk Sampai?



Gaspolchanel.com - Selasa, 1 Oktober 2024 malam waktu setempat, Iran meluncurkan ratusan rudalnya ke Israel, sebagai respons dan pembalasan atas kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah akhir pekan lalu.

Pada Selasa malam kemarin, sirene berbunyi di kota-kota besar saat rudal yag disarangkan Iran berjatuhan.

Israel mengeklaim hanya sedikit serangan yang terjadi di wilayah tengah dan selatan, yag berakibat dua orang terluka akibat pecahan peluru yang jatuh di ibu kota Tel Aviv.

Ini adalah kali pertama Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan rudal hipersonik Fattah ke Israel, sampai membobol sistem pertahanan udara Iron Dome.

"Untuk pertama kalinya IRGC menghancurkan perisai radar Hetz PRK dengan rudal hipersonik Fattah 2 dan 3," demikian keterangan IRGC seperti dikutip media Rusia, RIA.

Kesuksesan rudal hipersonik Fattah milik Iran ini jadi sorotan, karena mampu menembus sistem pertahanan canggih Israel.

Keakuratan serangan Iran ke Israel juga menjadi pertanyaan, seberapa jauh jarak Iran ke Israel hingga rudal itu bisa menembus iron dome?

Jarak terpendek antara ibu kota Teheran dengan Tel Aviv melalui jalur udara adalah sejauh 985 mil atau setara 1,585 kilometer.

Sementara itu rute terpendek antara Teheran dan Tel Aviv adalah 1.913 kilometer melalui jalur darat.

Rudal Fattah Iran ini diklaim memiliki kecepatan 10.000 mil atau setara 16.000 kilometer per jam.

Dengan klaim kecepatan rudal seperti itu, artinya hanya butuh sekitar 11 menit bagi rudal Iran untuk jatuh di Israel.

Meski demikian, tidak diketahui di mana lokasi persis Iran menembakkan rudalnya ke Israel.

Rudal Fattah Iran dilengkapi dengan sistem canggih, salah satunya yaitu hulu ledak yang kuat. Rudal ini juga mempunyai sistem deteksi dini dan kemampuan manuver yang cepat.

Rudal hipersonik Fattah merupakan salah satu jenis rudal terbaru yang dimiliki Iran saat ini. Iran mengeklaim bahwa mereka baru pertama kali menggunakan rudal tersebut saat menyerang Israel pada Selasa,1 Oktober 2024 lalu.

Iran mengatakan bahwa mereka baru mendapatkan rudal hipersonik Fattah-1 pada Juni 2023.

Sementara itu, mereka baru mendapatkan Fattah-2 5 bulan setelahnya, yakni pada November 2023.

Menanggapi serangan itu, Israel mengatakan bakal balas ke Iran dalam beberapa hari mendatang.

Menurut sejumlah pejabat Israel, serangan balasan ini akan menyasar sejumlah fasilitas dan infrastruktur vital yang ada Iran.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan mengutuk keras perluasan konflik di Timur Tengah. Ia berujar gencatan senjata harus dilaksanakan karena eskalasi konflik terus terjadi.

"Saya mengutuk keras meluasnya konflik di Timur Tengah dengan eskalasi demi eskalasi terus terjadi. Ini harus segera dihentikan. Kita benar-benar harus melakukan gencatan senjata," kata Guterres.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama