Gaspolchanel.com - Sabtu malam Minggu, 19 Oktober 2024 cuaca dikota Semarang cukup cerah.
Suasana tersebut membuat pagelaran sendra tari "Srikandi Sang Senopati" berlangsung sangat meriah.
Hal ini bisa dilihat dari melimpahnya tamu undangan maupun masyarakat yang antusias dengan menyaksikan pagelaran tersebut dihalaman gedung Sobokartti, jl. Dr.Cipto Semarang.
Pagelaran Sendratari dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Sobokartti ke 95 serta memperingati Pertempuran 5 hari dikota Semarang tersebut, disutradarai oleh Hariel Al Zafar melanjutkan ide gagasan Totok Pamungkas, seorang seniman juga guru di Sanggar Tari Sobokartti yang meninggal karena sakit.
Lakon 'Srikandi Sang Senopati” menceritakan kisah tentang Srikandi sebagai titisan Dewi Amba yang kecewa dengan Bisma hingga akhirnya Bisma gugur.
Yang menarik, seluruh pendukung mulai dari sutradara, penabuh gamelan, penari serta semua wadya balanya hampir 100 persen dari kalangan anak muda.
Salah satu adegan dalam Sendratari "Srikando Sang Senopati"
Pada sore hari, 19 Oktober 2024 sebelum sendratari dimulai, masyarakat dimanjakan dengan beberapa tarian, antara lain Tari Gebyar, Tari Lilin, Tari Kepyar, Tari Rereyogan, Tari Bondan Tani, Tari Incling, Tari Krenteg Semarangan dan Tari Sesonderan.
Tari Incling yang dibawakan oleh siswa Sobokartti
Persembahan siswa Sanggar Tari Sobokartti itu dikandung maksud selain menghibur juga untuk nguri uri budaya jawa khususnya seni tari, serta untuk memancing minat anak serta remaja agar mau belajar tari.
Tari Krenteg Semarangan
Hal itu seperti yang disampaikan Darmadi selaku Ketua Penyelenggara sekaligus Ketua Bidang Tari Sobokartti saat memberikan sambutan sebelum dimulainya acara.
Pagelaran sendratari “Srikandi Sang Senopati” yang dimulai sekitar pukul 21.00 itu ada momen yang menggelitik saat Teguh dan Sugeng (Gareng Ngesti Pandowo) muncul sebagai prajurit.
Kejelian Sutradara memberi ruang bagi dua pelawak tersebut untuk berekspresi memberi kesegaran tersendiri.
Sementara itu Atik Setiani pemeran Srikandi dari Disbudpar Surakarta disela kesiapannya sebelum tampil menjelaskan kepada gaspolchanel.com bahwa Srikandi, tokoh yang diperankannya adalah 'ekspresi peran wanita sebagai Senopati dalam memperjuangangkan kebeneran serta menumpas angkara murka.
Pagelaran Srikandi Sang Senopati seakan memberi kesegaran kepada masyarakat pecinta seni budaya yang selama ini haus akan hiburan budaya khususnys Sendratari.
Acara yang purna pukul 00.00 WIB itu pun berakhir sukses dengan senyum puas dari setiap penonton hingga membawa tanya "kapan ada lagi ya?" (rif).***