Wayang Simpel "Arimbi"



Gaspolchanel.com - Dewi Arimbi adalah putri kedua Prabu Arimbaka, raja raksasa Pringgandani, yang memiliki tujuh saudara kandung masing masing adalah: Arimba, Arya Prabakesa, Brajadenta,Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa dan Kalabendana.

Syahdan Prabu Arimba, suatu ketika melihat para Pandawa sedang berjalan dihutan dengan maksud membuka lahan untuk dijadikan tempat tinggal.

Melihat itu segera diperintahkan adiknya raseksi Arimbi untuk membunuh orang-orang tersebut.

Ooo namun, begitu si raseksi melihat Bima yang gagah dan tampan rupawan, mendadak dalam hatinya timbul rasa cinta dan sekaligus membuyarkan niatnya untuk membunuh.

Tak ada rasa sungkan, Arimbi langsung main tembak. Didatangilah Bima dan dirayunya untuk diajak kawin.

Tentu saja Bima marah dan Arimbi hendak dibunuhnya. Secepat kilat si raseksi menjatuhkan diri dan sujud di hadapan Dewi Kunti seraya mohon pertolongan.

Ibunya Pendawa itu lalu berusaha mencegah niat Bima yang hendak membunuh Arimbi.

Mengetahui apa yang terjadi dengan adiknya, raseksa Arimba dengan amat murka hendak membantai para Pandawa.

Tetapi dengan sigap Bima menghadang dan terjadilah pertarungan dahsyat antara keduanya hingga akhirnya prabu Pringgandani itu terbunuh.

Tidak selesai disitu. Seperti kerasukan setan, belum puas membunuh Arimba Bima berbalik hendak menjambak Arimbi.

Tetapi dengan sigap pula si raseksi Arimbi merangkul Dewi Kunti untuk minta dilindungi dan menyatakan cintanya kepada sang Bima.

Mendengar apa yang diucapkan Arimbi, spontan Dewi Kunthi seperti digerakkan hatinya dan timbul rasa kasihnya.

Sambil membelai rambut Bima disampaikanlah kalimat yang intinya memuji kecantikan raseksi Arimbi.

Agaknya kata-kata sang ibu meresap didada Bima dan pujian itu seperti sudah dikehendaki Dewata. Karena tiba-tiba wujud Arimbi yang raseksi menjijikkan seketika berubah menjadi seorang putri cantik jelita bak artis kondang.

Demikianlah keadilan dan kasih sayang Tuhan terhadap umatnya tanpa membedakan golongan.

Beralihnya rupa Arimbi yang buruk rupa menjadi cantik jelita merupakan wujud bahwa hal yang tidak masuk akal pun atas kehendak-NYA dapat menjadi kenyataan.

Bagi Pandawa persitiwa ini merupakan nilai tambah bahwa di tengah derita yang dialami masih sempat berbuat amal menolong makhluk seorang raseksi yang dengan kejujuran dan keikhlasannya, ingin menjadi makhluk baik dan berbudi luhur.

Singkat cerita, luluhnya hati Bima berbuah manis dengan manunggalnya dua hati.

Perkawinn Bima dan Arimbi menjadi lambang spiritualitas karena dalam proses perjalanannya, Bima mampu mengendalikan nafsu angkaranya untuk tidak membunuh Arimbi dan bahkan mampu menjadikannya garwa, sigaraning nyawa.***




1 Komentar

  1. 👍 agar penerus kita kenal budaya Seni wayang kenal unggah ungguh, tata Krama, Sopan santun.....Sapa lagi kalau tidak kita kita ini....

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama