Gaspolchanel.com - Arjuna adalah seorang tokoh Pandawa yang memiliki paras menawan dan lemah lembut budinya.
Ia yang juga memiliki nama Janaka merupakan putra dari pasangan Prabu Pandudewanata seorang raja di Hastinapura dengan Dewi Kunti, putri dari Prabu Surasena Raja Wangsa Yadawa di Mandura.
Memang disebutkan bahwa Raden arjuna adalah putra ketiga pasangan Dewi Kunti dan Prabu Pandu atau sering disebut dengan ksatria Panengah Pandawa.
Namun sesungguhnya Arjuna bukan putra Pandu, melainkan putra Dewi Kunti dan Batara Indra.
Diceritakan, pada saat lahir, sukma Arjuna yang berwujud cahaya naik ke kayangan Kawidaren tempat para bidadari.
Semua gadis bak Peragawati yang ada disitu jatuh cinta pada sukma Arjuna yang bernama Wiji Mulya.
Peristiwa tersebut menimbulkan kemarahan para dewa yang kemudian menyerang Arjuna.
Akibatnya, Cahaya yang samar samar tersebut lalu berubah menjadi sesosok manusia tampan berpakaian sederhana.
Hilangnya sukma Arjuna dari tubuh Dewi Kunthi membuat Pandudewata clingak clinguk.
Didalam kebingungan, akhirnya atas inisiatif sendiri, Pandudewanata kemudian nyetarter kendaraan Moge bermaksud menyusul Sukma Arjuna ke Kahyangan, berboncengan dengan Dewi Kunthi.
Namun karena kemrungsung, motor gede itu malah ngambeg dan susah distarter.
Untung saja Dewi Kunthi ada disitu, dan dengan tenangnya dionthel.. mak brenggg.., mesin motor langsung menyalak.
Mak cengklak .. bring bring breeeeeng .. dalam sekejap .. pit motor tahun 60 an itu melesat dalam sekejap dan ujug ujug sudah sampai Tejamaya.
Bethara Guru : ”Lha esuk esuk dah sampek nggoke sini ? sana dah lakang dulu .. wiiik wiik .. mbok menawa nggawa sengkala. Ada perlu apa ta Pandudewanata karo kunthi kok mak jegagik?"
Pandu : "Anu bethara guru.. kami minta kerelaan agar putra saya dikembalikan.
Setelah saling berdiskusi ibarat rapat empat mata, akhirnya dengan sedikit wejangan oleh bethara guru, Arjuna dikembalikan kepada orang tuanya.
Dalam kehidupan orang jawa, Arjuna adalah perlambang manusia yang berilmu tinggi namun ragu dalam bertindak.
Hal ini nampak jelas ketika ia kehilangan semangat saat akan menghadapi saudara sepupu, dan guru-gurunya di medan Kurusetra.
Walau nama Arjuna memiliki konotasi positif yaitu Putih dan Bening, namun ia juga memiliki kekurangan, diantaranya karena merasa tangguh serta tampan, tanpa disadari Arjuna kadang terkesan sombong.
Walau demikian, Arjuna memiliki kesaktian luar biasa. Musuh seperti apapun pasti akan ditaklukkannya, sehingga ia diberi julukan "Parantapa", yang berarti penakluk musuh.
Di dalam silsilah Dinasti Kuru, ia dijuluki "Kurunandana", yang artinya putra kesayangan Kuru.
Sejak muda Arjuna sudah gemar menuntut ilmu. Ia mengenyam Pendidikan formal maupun kursus.
Tapi jangan salah, semua ijazah yang didapat Arjuna tidak ada yang palsu, karena waktu itu memang tidak ada lembaga pendidikan "bodong".
Dalam hal menuntut ilmu Arjuna tidak pilih pilih. Ia belajar pada siapapun. Karena Bagi Arjuna lingkungan adalah gudang dari segala ilmu.
Diantara para jagoan yang menjadi Guru Arjuna adalah Resi Drona, Begawan Krepa, Begawan Kesawasidi, dan Resi Padmanaba.
Mereka adalah para guru yang sangat kompeten di bidangnya.
Sementara itu diantara saudara saudaranya, Arjuna merupakan kesatria pertapa yang paling teguh.
Cara bertapanya sangat khusyuk. Sehingga ketika menyatukan dan memusatkan pikirannya kepada Tuhan, segala gangguan dan godaan duniawi tak akan bisa menggoyahkan hati dan pikirannya.
Dalam kehidupan sehari hari karena banyak jasanya, tokoh yang juga dipanggil Raden Dananjaya ini sering mendapatkan ajimat seperti sebuah terompet kerang bernama Dewadata, ataupun anugerah dari dewa lainnya berwujud wahyu, antara lain Wahyu Makutharama dan Wahyu Tohjali.
Didalam lakon wayang "Begawan Mintaraga", Arjuna ketika semedi di pertapaan Indrakila juga mendapatkan sebuah senjata ampuh dari Dewa SIWA.
Senjata itu berupa Panah Pasopati dengan busurnya bernama Gandewa.
Dengan Panah Pasopati itulah Raden Arjuna menyandang gelar Senapati (Arif).***