Gaspolchanel.com - Baladewa sebenarnya merupakan kakak kandung Kresna, karena terlahir sebagai putra Basudewa dan Dewaki.
Namun karena takdirnya untuk tidak mati di tangan Kangsa, ia harus dilahirkan oleh Rohini atas peristiwa pemindahan janin.Dikisahkan, Kangsa yang juga kakak dari Dewaki takut akan ramalan yang mengatakan bahwa ia akan terbunuh di tangan putra kedelapan Dewaki. Maka dari itu ia membunuh setiap putra yang dilahirkan oleh Dewaki.
Namun Pada saat Dewaki mengandung putranya yang ketujuh, Janin yang dikandungnya secara ajaib berpindah kepada Rohini yang sedang menginginkan seorang putra.
Maka dari itu, Baladewa disebut pula Sankarsana atau Kakrasana yang berarti “pemindahan Janin”.
Pada masa mudanya Baladewa pernah menjadi pendeta bernama Wasi Jaladara yang berbudi hening, hingga termasyur sebagai pendeta sakti bahkan memiliki Kewaspadaan yang sanggup menelisik hal hal gaib.
Syahdan, suatu ketika kerajaan mandaraka geger karena dewi Herawati sang putri raja telah diculik oleh raden Kartowiyoga dari negara Tirtakandasan.
Berkat ilmu Wasi jaladara atau Baladewa, kakak kandung dewi banowati bisa ditemukan dan dijadikan istri.
Dari Perkawinan itu Baladewa dikaruniai dua putra bernama Wisata dan Wimuka.
Dengan beberapa perangai yang dimiliki seperti keras hati, mudah naik darah tapi juga pemaaf dan arif bijaksana, Baladewa dianggap pula sebagai titisan naga, titisan Sanghyang Basuki, Dewa keselamatan.
Dalam hal dukungan dalam perang, selain mempunyai kendaraan gajah bernama Kyai Puspadenta, Baladewa juga memiliki dua pusaka pemberian Brahma, yaitu Nanggala dan Alugara.
Bahkan karena saking mahirnya menggunakan senjata seperti gada, Bima dan Duryodana tak segan untuk berguru kepadanya.
Baladewa memang dikenal memihak pada Kurawa dan memusuhi Pandawa, saudara misannya sendiri. Oleh karena itu karena khawatir jika Pendawa tidak ada yang dapat mengalahkannya, menjelang perang Bharatayuda, Baladewa ditipu oleh Sri Kresna supaya bertapa di Grojogan Sewu.
Diceritakan usai perang, Baladewa kembali Ke Hastinapura. Setelah mengetahui Kurawa mengalami kekalahan dan binasa di medan perang, Prabu Baladewa kemudian mengikuti Pandawa menjadi Pamong serta Penasehat Prabu Parikesit di negara Hastinapura dengan bergelar Resi Balarama hingga ajal
Moksa atau mati sempurna lenyap jiwa serta raganya.***