Gaspolchanel.com - Adalah Prabu Salya ketika memerintah Mandaraka kanugerahan didampingi istrinya yang cantik dewi Pujawati. Sang permaisuri yang merupakan Putri tunggal Begawan Bagaspati dari pertapaan Argabelah tersebut berturut turut memberinya 5 anak.
Sebagai anak nomer tiga Banowati yang memiliki watak penuh belas kasih, Jatmika dan agak sedikit genit itu memiiliki dua adik laki laki masing masing Burisrawa dan rukmarata.
Sedangkan dua kakak perempuannya bernama Surtikanti dan Dewi Erawati.
Oooo.. Kocap kacarita wektu semana, Dewi Erawati ndilalahnya hilang diculik. Walau penculiknya tidak meminta uang tebusan seperti jaman sekarang, namun peristiwa tersebut membuat geger Mandaraka.
Sehingga Raden Arjuna diminta membantu Baladewa menemukan Dewi Erawati, sekaligus menangkap Kartawiyoga si penculik.
Karena sering wira wiri ke Mandaraka, terjadilah perkenalan antara Banowati dengan Arjuna. Setelah rutin berkomunikasi melalui WA bahkan face book-an, mereka akhirnya jatuh cinta.
Tetapi sayang, untuk berlanjut ke pacaran pasti tidak mungkin karena Prabu Salyo dan Baladewa kakak iparnya. mendesak Banowati agar segera menikah dengan Prabu Anom Suyudana.
Singkat kata Banowati tidak dapat menolak apa yang dekehendaki ayah serta sauadaranya, dan manut diperistri Suyudana dengan syarat agar Arjuna diperbolehkan melakukan siraman dan merias dirinya.
Meskipun syaratnya amat sangat menyinggung perasaan Suyudana namun sang penguasa Astina itu menyetujuinya juga.
Dalam kisah asmarnya, Dewi Banowati dipakai sebagai contoh karakter wanita yang dianggap tidak setia pada suami, Karena walau telah kawin dengan Suyudana, Banowati masih tetap saja mencintai Arjuna.
Perasaan cinta ini pula yang dibawa sampai mati. Disisi lain, Kekuasaan, politik serta dendam rupanya lebih mempengaruhi pernikahan Suyudana dan Banowati sehingga perkawinan mereka tidak pernah sempurna Sekalipun telah dikarunia dua anak yaitu Lesmana Mandrakumara dan Dewi Lesmanawati.
Sebagai istri Kurupati, Dewi Banowati tidak pernah bisa melupakan lelaki pujaannya, Arjuna. Dan Arjuna yang senantiasa dikuasai nafsu pun mengambil kesempatan di antara intrik politik dan kekuasaan menjelang perang Baratayudha dengan menemui dan mengajak Banowati berasyik masyuk di hutan perbatasan Astina.
Perbuatan Dewi Banowati ini sebenarnya telah diketahui oleh pihak Kurawa, yakni Dursasana namun Kepercayaan dan cinta Duryudana yang demikian besar pada Dewi Banowati serta pergulatan menghadapi Pandawa untuk mempertahankan kekuasaan menjadikan laporan Dursasana terabaikan. Blais!
Dan, perang Baratayuda menjadi bukti. Ketika Prabu Suyudana tewas, kisah cinta Banowati pada arjuna nyambung kembali. Tetapi kelakukan Banowati tersebut menyebabkan kemarahan Aswatama.
Banowati kemudian dibunuh oleh Aswatama ketika sedang tidur lelap.***