Gaspolchanel.com - Dasamuka adalah raksasa yang artinya mempunyai arti ‘Muka Sepuluh’. Nama lainnya adalah Rahwana yang berarti darah di hutan karena Rahwana memang dilahirkan di hutan.
Sebagai seorang raja besar yang memiliki watak angkara murka serta sewenang wenang terhadap rakyat, Dasamuka bisa memerintah Alengka juga melalui penyerobotan tahta.
Oh My God, yang digulingkan waktu itu tidak tanggung tanggung yaitu Prahasto, pamannya sendiri. Memang waktu itu yang menjadi pengageng di Alengka adalah Prabu Sumali Kakeknya Dasamuka.
Ketika menginjak usia tua, sang patih kala itu didaulat untuk menggantikannya. Maka bertenggerlah kemudian Prahasto pada puncak kamulyan. Namun sayang, tampuk pimpinan itu dalam sekejap beralih ke tangan Dasamuka, keponakannya sendiri.
Dasamuka memang tokoh brangasan,ugal ugalan, sak karepe dewe, tetapi sakti mandraguna karena menyimpan pusaka Aji Rawarontek serta Aji Pancasona, sebuah pusaka yang sangat luar biasa, karena memiliki daya hidup ketika menyentuh tanah.
Walau sudah mati jika menyentuh tanah akan hidup Kembali. Itulah keistimewaan aji pusaka pemberian Resi Subali.
Jika mendengar kesewenangan Dasamuka pasti jengkel. Karena bukan hanya pada rakyat, tetapi juga kepada perempuan, Dasamuka bertindak sewenang wenang.
We.. lha payah ki Dasamuka. Seumpama jaman sekarang, walupun memiliki derajat dan pangkat tinggi, jika tersangkut KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga, pasti kena ganjaran paukuman setimpal.
Ceritanya, walau sudah mempunyai istri seorang bidadari kahyangan, Dasamuka juga berkeingingan sangat kuat untuk memperisteri bidadari kahyangan yang lain yaitu Dewi Sri Widowati.
Karena Dasamuka beranggapan bahwa jika dapat memperisteri Dewi Sri Widowati hidupnya akan tentram dan sejahtera. Oleh karena itu sepanjang hidupnya Dasamuka selalu berusaha untuk mendapatkan seorang wanita yang merupakan titisan Dewi Sri Widowati.
One day, ketika Dewi Sri Widowati menitis di dalam diri Dewi Sinta isteri Rama, Dasamuka berusaha untuk merebutnya. Maka diculiklah Dewi Sinta dan diboyong ke Negara Alengka.
Kepada Hanoman, Rama menanyakan perihal hilangnya Dewi Sinta, namun tidak bisa menjawab. Karena Ketika dihubungi lewat WA oleh Dasamuka, quota Hanoman pas habis.
Merasa tidak mendapat jawaban yang memusakan dari Hanoman, Rama pun mengamuk. Bersama bala tentara termasuk Hanoman, Rama berhasil menemukan tempat dimana Dewi sinta disekap.
Perang tidak dapat lagi dihindarkan. Dasamuka bersama para prajuritnya menyerbu Rama dan bala tentaranya yang sedang membuat perkemahan di Swelagiri.
Dalam pertempuran itu, Dasamuka beberapa kali mati terkena senjata Guwawijaya milik Rama. Namun berkat aji Pancasona, berulang kali mati, berulang kali hidup kembali ketika menyentuh bumi.
Melihat itu, Anoman yang menjadi senopati, berusaha menindih raga Dasamuka dengan gunung yang akhirnya tidak dapat bangun Kembali.***