Mengapa Mengucapkan "Merry Christmas," Bukan "Happy Christmas"?

Gaspolchanel.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa ucapan yang lazim digunakan untuk merayakan Natal adalah Merry Christmas, bukan Happy Christmas? Pilihan kata ini tidak sembarangan, melainkan memiliki akar sejarah, budaya, dan bahkan linguistik yang menarik untuk dikaji.

Asal-Usul "Merry Christmas"

Ucapan Merry Christmas pertama kali digunakan secara luas pada abad ke-16 di Inggris. Kata "merry" dalam bahasa Inggris Kuno (myrige) berarti ceria atau menyenangkan. Ungkapan ini mencerminkan suasana Natal yang penuh kebahagiaan, perayaan, dan kebersamaan.

Penggunaan frasa ini semakin populer setelah diterbitkannya kartu Natal pertama pada tahun 1843 di Inggris oleh Sir Henry Cole. Dalam kartu tersebut, tertulis pesan "A Merry Christmas and a Happy New Year to You." Selain itu, karya sastra Charles Dickens, A Christmas Carol, yang diterbitkan di tahun yang sama, juga berperan besar mempopulerkan penggunaan frasa ini.

Perbedaan "Merry" dan "Happy"

Secara umum, kata merry dan happy sama-sama merujuk pada kebahagiaan. Namun, ada perbedaan nuansa makna:

Merry: Menggambarkan kebahagiaan yang penuh semangat, energik, dan bersifat sosial.

Happy: Mengacu pada kebahagiaan yang lebih tenang, personal, dan damai.


Karena Natal identik dengan suasana perayaan, pesta, dan kebersamaan keluarga, kata merry dirasa lebih cocok menggambarkan semangat Natal dibandingkan dengan happy.

Pengaruh Budaya dan Sejarah di Inggris

Di Inggris, terutama di kalangan bangsawan, Ratu Elizabeth II dan keluarga kerajaan lebih sering menggunakan ucapan Happy Christmas dibandingkan Merry Christmas. Hal ini terjadi karena kata "merry" di masa lalu sering diasosiasikan dengan perilaku yang terlalu santai atau bahkan mabuk, sesuatu yang dianggap kurang pantas bagi budaya kerajaan. Meski begitu, masyarakat umum tetap lebih sering menggunakan Merry Christmas.

Pengaruh Penyebaran ke Dunia

Frasa Merry Christmas menyebar luas ke seluruh dunia berkat kolonialisme Inggris dan pengaruh budaya Amerika Serikat, terutama melalui lagu-lagu Natal seperti We Wish You a Merry Christmas. Budaya populer Amerika yang sering menggunakan kata ini juga membantu menyebarkan tradisi tersebut ke banyak negara, termasuk Indonesia.

Kesimpulan

Pilihan frasa Merry Christmas mencerminkan semangat Natal yang penuh sukacita, energi, dan kebersamaan. Sementara Happy Christmas memang masih digunakan di beberapa kalangan, khususnya di Inggris, Merry Christmas telah menjadi standar ucapan universal.

Jadi, ketika Anda mengucapkan Merry Christmas, Anda tidak hanya menyampaikan pesan kebahagiaan, tetapi juga meneruskan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Selamat merayakan Natal! ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama