Gaspolchanel.com - Dewi Anjani adalah seorang putri yang cantik jelita dari pertapaan Grastina, anak Resi Gotama dan Dewi Indradi, seorang bidadari yang sangat cantik.
Bak bidadari, kecantikan ibu dan anak sungguh luar biasa. Hal itu diakui oleh kaum hawa saat itu.
Selain huayuuuu, keduanya ternyata mempunyai kesenangan yang sama, yaitu senang healing, terutama melihat pemandangan alam yang indah.
Keinginan untuk dapat melihat keindahan alam di luar wilayah pertapaan Grastina mendapat respon dari para dewa, terutama Dewa Surya, yang setiap hari dapat melihat keindahan alam di seluruh muka bumi.
Karena perhatian yang berlebihan, Dewa Surya memberikan sebuah benda pusaka yang bernama Cupu Manik Astagina kepada Dewi Indradi.
“Halah halah uapiknya to Pulau Bali. Lihat, Pantai Parang Tritis, Nah nah nahhhh ada Reog Ponorogo yang sudah diakui UNESCO, wuihh elok tenan. Semua kelihatan cetha wela wela," ucap Dewi Indradi.
Pendek kata, dengan benda tersebut, Dewi Indradi dapat melihat keindahan alam di mana pun berada sesuai dengan imajinasinya.
Suatu saat, Dewi Anjani memergoki Ibunya sedang bercengkrama dengan Cupu Manik Astagina. Ia terpana dan sangat tertarik, hingga meminta benda tersebut dari ibunya.
Setelah Cupu Manik Astagina berada ditangan Dewi Anjani, benda tersebut diketahui pula oleh kedua adiknya. Yang terjadi akhirnya adalah, mereka berebut untuk memegangnya.
Mengetahui ketiga anaknya berebut benda pusaka milik Dewa Surya, Resi Gotama murka dan membuang Cupu Manik Astagina ke telaga Sumala.
Mengetahui cupu manik Astagina dibuang, Dewi Anjani mengejar sampai telaga Sumala, namun tidak mendapatkannya.
Karena letih, kedua tangannya mengambil air telaga untuk membasuh muka. Keajaibanpun terjadi. Muka dan kedua tangan dewi Anjani mendadak berbulu mirip seekor Kera.
Hampir bersamaan waktunya, kedua adik Anjani, Guwarsa dan Guwarsi juga menjadi kera yang kelak dikenal dengan nama, Subali dan Sugriwa.
Dengan penyesalan yang dalam, Anjani dan kedua adiknya kembali ke pertapaan menemui Resi Gotama, sang Ayah mengadukan nasib yang dialami.
"Agar pulih kembali menjadi dewi yang cantik, beautiful, nduk cah ayu, kamu harus melakukan tapa ‘nyantuka’ yaitu bertapa dengan cara seperti katak di telaga Nirmala," kata Resi Gotama.
Sementara itu nun jauh di kahyangan, Bathara Guru sangat prihatin dengan keadaan dewi Anjani.
Setelah turun ke bumi dan melihat langsung kemolekan Anjani, Bathara Guru tidak kuasa mebendung gelora birahinya, sehingga keluarlah Kama sang Bathara menimpa daun sinom.
Ndelalahnya, selama bertapa, dewi anjani hanya bisa makan dedaunan yang hanyut di sungai. Tidak terasa, daun SINOM yang hanyut ikut aliran sungai akhirnya juga dimakan, hingga berakibat kehamilan.
Pada saat tiba waktunya, Dewi Anjani akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki berupa kera berbulu putih kemilau dan diberi nama Hanoman.
Peristiwa kelahiran kera berbulu putih menjadi tanda bahwa Dewi Anjani telah berhasil mengeluarkan watak kera yang ada di dalam dirinya.
Dewi Anjani telah dipulihkan seperti sedia kala. Wajahnya kembali cantik, kulitnya putih bersih karena telah diputihkan sosok Hanoman.***