Wayang Simpel Mahesasura

Gaspolchanel.com - Prabu Mahesasura adalah raja negara Guwa Kiskenda dengan wujud raksasa berkepala kerbau. 

Dalam menjalankan pemerintahannya, sang Prabu Mahesasura didampingi seorang patih bernama Lembusura, raksasa berkepala sapi. 

Prabu Mahesasura sangat terkenal dengan kesaktiannya, yakni sukar dimatikan karena mempunyai saudara seperguruan bernama Jatasura, seekor harimau yang memiliki rambut gimbal di lehernya.  

Prabu Mahesasura dan Jatasura seolah-olah dua jiwa yang satu, artinya keduanya tidak dapat mati, apabila hanya satu dari mereka yang tewas. 

Karena merasa sangat hebat kadigdayaannya, Prabu Mahesasura mencari gara gara dengan mendatangi Kahyangan Kaindran dengan maksud menggaet bidadari untuk dijadikan bini atau istri. 

Keinginannya waktu itu adalah  melamar Dewi Tara, putri Sulung Dewi Wiyati dan Bathara Indra. 

Ya begitulah kalo sok merasa kuat, sok hebat, pengennya pamer kekuatan dengan memaksa minta ini, minta itu bahkan minta istri. 

Tetapi kalau keinginannya ditolak, Mahesasura langsung ngamuk.

“Ha ha ha, wis ngerti ta tabiatnya Raksasa alias Buto? Nek ora sreg neng ati, nesu lho ! Huaa, maka kalau lamaranku ditolak, Kaindran sak isine bakal tak dadekke areng, tak bumi hanguskan," katanya. 

Prabu Mahesasura memang  berwatak angkara murka. Istananya terletak dalam sebuah gua besar yang di dalamnya lebar sekali. Bala tentaranya berwujud raksasa yang tak terbilang jumlahnya dan para senopati serta adipatinya rata-rata sakti semua. 

Maka dari itu, Mahesasura sak rombongan, atau bisa disebut juga gerombolan gangster ini, memang sangat ditakuti. 

Sampai-sampai, begitu mendengar ancaman yang ditebar Mahesasura, Bathara Indra terus sedikit bingung, dan memutar otak. 

Weee lha dalah, dasare Bathara, wening pikire, encer panemune. Dalam permenungannya, ketemu nama Subali dan Sugriwa putra Resi Gotama dan Dewi Indradi. 

“ Wee, kalau begitu aku musti kudu meluncur ke pertapaan Grastina memberi tahu Sugriwa dan Subali ..  bab ancamane Mahesasura," ucap Bathara Indra. 

Dasar masih muda, perkasa dan kiyeng, darah muda Sugriwa lan Subali langsung mendidih begitu mendengar apa yang disampaikan Bathara Indra.

“Ayo Gri ndang budal, Iya Bal aku di belakangmu," demikian mereka  berdiskusi sebelum  meluncur berangkat maju perang, ngganyang Mahesasura lan kroni kroninya.  

Benar juga Sebelum bala tentara Prabu Mahesasura menyerang Kahayangan Kaindran, Sugriwa dan Subali dibantu para dewa  lebih dulu menyerbu negara Gua Kiskenda. 

Bala tentara raksasa kocar kacir. Patih Lembusura tewas ditangan Sugriwa.  Namun demikian para dewa belum mampu menandingi perlawanan si Dua hati satu jiwanya Mahesasura dan Jatasura. 

Hal ini disebabkan jika yang satu mati kemudian dilangkahi satunya, maka yang mati akan hidup Kembali.  

Akhirnya, berkat kecerdikan Raden Subali, Mahesasura dan Jatasura dapat juga dibinasakan dengan cara diadu Kumba atau dibenturkan kepalanya secara bersamaan, hingga darah segar keduanya mengalir ke sungai keluar dari Gua kiskenda.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama