Wayang Simpel Raden Indrajit

Gaspolchanel.com - Raden Indrajit adalah putra kepercayaan Prabu Rahwana raja Alengka. 

Ibunya bernama Mandodari putri Asura Maya. Sewaktu lahir, Indrajit diberi nama Megananda.

Nama Megananda diberikan karena tangisan pertamanya diiringi suara petir menggelegar, pertanda kelak ia akan tumbuh menjadi seorang kesatria besar. 

Karena memiliki kekuatan bala tentara yang luar biasa, Megananda sering diutus ayahnya untuk menaklukkan raja-raja. Bahkan Ia pernah membantu ayahnya bertempur melawan para dewa kahyangan. 

Dalam pertempuran itu Megananda berhasil menangkap dan menawan Indra, Raja para Dewa. Beruntung Dewa Brahma muncul dan melerai. 

“Karena Indra sudah kamu bebaskan, kamu tak kasih hadiah, berupa Pusaka ampuh bernama Brahmasta, dan ini tidak termasuk gratifikasi. Jadi, aman broo," ucap Dewa Brahma. 

"Selain itu, karena kedigdayaanmu  menaklukkan Indra, kepadamu juga tak beri nama sebagai julukan baru, yaitu 'INDRAJIT' yang makna nya  "Penakluk Indra"," sambungnya. 

Kecuali sakti, Raden Indrajit mempunyai banyak pusaka andalan, antara lain Nagapasa, Panah Rantai serta Aji Sirep Begananda, yang  pernah digunakan untuk menculik Sri Rama Wijaya dan Raden Lesmana, namun gagal. 

Sementara itu, Aji Nagapasa keampuhannya terbukti dapat  melumpuhkan seluruh bala tentara kera pengikut Prabu Rama. Sedangkan Aji Panah Rantainya bisa memperdaya  Anoman, yang kemudian dibakar atas perintah ayahnya.

Pada saat Perang besar di Alengka meletus karena ulah Rahwana menculik Sinta istri Sri Rama, seluruh prajurit Wanara atau Kera yang dipimpin Sugriwa menyerbu istana Alengka. 

Satu per satu panglima Alengka terbunuh. Bahkan Anggada anak Subali yang juga saudaranya sendiri dapat  menghancurkan kereta Indrajit, hingga Megananda atau Indrajit sambat. 

“wkhhh, aduh yung, aku terdesak  mripat-ku prepet prepet. Wrkhh, krghh. Aja diundang jenengku Indrajit kalau tidak dapat membuat kalian krungkeb, kalo tidak Ngaciiirrr, Wushh krrrrgh," kata Indrajit. 

Indrajit segera mengerahkan pusaka Nagapasa yang mampu mengeluarkan ribuan ular berbisa, membuat Rama dan Lesmana limbung tak berdaya dililit ular-ular tersebut. 

Ketika pasukan kera berduka karena kehilangan pemimpin mereka, tiba-tiba muncul Garuda mengusir ular-ular yang melilit kakak-beradik itu sekaligus menghidupkannya. 

Kebangkitan Rama dan Lesmana menjadikan pertempuran berlanjut  hingga membuat para panglima Alengka terjungkal dan semakin banyak yang tewas. 

Akhirnya, Rahwana hanya tinggal  mengandalkan Indrajit.  
Sementara itu Gunawan Wibisana, adik Rahwana yang memihak Rama mengetahui jika Indrajit sedang menyelenggarakan ritual untuk mendapatkan kekuatan. 

Gunawan Wibisana kemudian ngibrit naik moge nya menemui Lesmana dan prajurit kera agar menggagalkan ritual Indrajit sebelum mencapai kesempurnaan.  

Akhirnya konsentrasi Indrajit terganggu dan ritualnya pun terhenti. Ia kemudian bertarung menghadapi Lesmana. 

Dan pada saat yang tepat Lesmana berhasil  melepaskan panah Indrastra. Sambil mengucapkan doa atas nama Rama, panah melesat menerjang kepala Indrajit hingga ketemu ajal.***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama