Adem Ayem, Klenteng Hok Tik Bio dan Gereja Kristen Muria Indonesia di Pati Berdiri Berdampingan, Bukti Nyata Toleransi Beragama

Gaspolchanel.com – Kabupaten Pati kembali menunjukkan contoh nyata toleransi beragama yang patut diapresiasi. 

Di tengah keberagaman agama dan kepercayaan, dua rumah ibadah berbeda keyakinan, Klenteng Hok Tik Bio dan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Pati, berdiri berhadap-hadapan dengan penuh kedamaian.

Ketua Klenteng Hok Tik Bio Kabupaten Pati, Eddy Siswanto menyatakan, bahwa keberadaan kedua tempat ibadah ini menjadi simbol harmonisasi kehidupan beragama di Pati.

"Bentuk toleransi, klenteng itu kita ajarkan dengan guru kita Gus Dur, tidak melihat siapa itu," ujarnya, Rabu 29 Januari 2025.

Meskipun memiliki keyakinan dan ritual yang berbeda, kedua komunitas ini telah hidup berdampingan selama ratusan tahun tanpa konflik. 

Bahkan, mereka saling menghormati dan mendukung satu sama lain, terutama saat perayaan hari-hari besar keagamaan.

Eddy Siswanto menjelaskan, bahwa Gereja GKMI telah berdiri sejak tahun 1941, sementara Klenteng Hok Tik Bio telah ada sejak tahun 1800-an. 

Sejarah panjang ini menjadi bukti, bahwa perbedaan tidak menghalangi kebersamaan dan persaudaraan di antara mereka.

Pada perayaan Imlek 2576 Kongzili tahun 2025, Gereja GKMI menunjukkan dukungan dengan membentangkan banner ucapan selamat serta membuka pintu gereja bagi pengunjung Imlek Festival 2025.
Gereja Kristen Muria Indonesia dan Klenteng Hok Tik Bio berdiri berdampingan

Bahkan, umat Kristen dari GKMI turut hadir memberikan ucapan selamat dan merayakan kebahagiaan bersama di Klenteng Hok Tik Bio.

Tidak hanya saat Imlek, jemaat Klenteng Hok Tik Bio juga menunjukkan sikap saling menghargai saat Natal. Mereka turut serta dalam kegiatan sosial yang diadakan oleh gereja sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan.

"Rukun, enggak ada apa-apa. Klenteng itu terbuka, siapa pun boleh datang. Makan pun tidak masalah siapa pun, jadi Klenteng Pati tiap tahun selalu mengadakan makan gratis," tambah Eddy Siswanto.

Keberadaan Klenteng Hok Tik Bio dan Gereja GKMI yang berdampingan tanpa perselisihan membuktikan bahwa toleransi dan kerukunan beragama bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Sikap saling menghormati dan menjaga keharmonisan ini menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia.

Dengan semangat kebersamaan yang terus terjaga, Pati kembali menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup dalam kedamaian dan persaudaraan(ek).***

Reporter : Eko Kuswanto
Editor : Hermas Krisnawantyo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama