Gaspolchanel.com – Kerusakan jalan Lahar-Tlogowungu di Kabupaten Pati menuai perhatian warga. Jalur penghubung empat kecamatan ini menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan, dan memaksa pengendara ekstra hati-hati saat melintas.
Warga pun menyampaikan protes mereka melalui tulisan-tulisan satir yang terpampang di sepanjang jalan rusak.
Beberapa tulisan tersebut di antaranya berbunyi, “Pastikan kendaraan Anda bisa terbang melewati jalan ini”, “Jalan ini tak semulus janji DPR-ku”, hingga “Katanya ada pemda, jalan rusak aja dibiarkan saja”.
Protes ini menggambarkan kekecewaan masyarakat terhadap lambatnya penanganan kerusakan jalan.
Salah satu warga, Muttaqin, mengaku pernah terperosok saat melintasi jalan tersebut. Ia mengkhawatirkan risiko kecelakaan yang lebih besar jika jalan tidak segera diperbaiki, terutama saat musim hujan.
"Saya khawatir kalau tidak segera diperbaiki nanti banyak yang terperosok, apalagi kalau hujan seperti ini jalannya licin," ujar Muttaqin, warga Gunungwungkal, Senin 20 Januari 2025.
Akhlis, pengendara lainnya, berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret. Ia juga menyoroti pentingnya drainase agar jalan tidak cepat rusak akibat air hujan.
"Harapannya jalan rusak ini segera diperbaiki oleh pemerintah. Biar tidak cepat rusak diterjang air, di sepanjang jalan juga harus dibuatkan drainase," katanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo menyatakan, bahwa perbaikan jalan Lahar-Tlogowungu telah masuk dalam rencana tahun 2025.
Pemkab Pati telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,47 miliar dari APBD untuk perbaikan menggunakan aspal hotmix.
"Anggaran Rp 1,4 M cukupnya aspal hotmix. Tapi nanti kalau ada penambahan anggaran bisa pakai beton," jelas Hasto.
Ia juga mengungkapkan, jalan tersebut sempat mendapatkan bantuan perbaikan pada tahun 2023 melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023.
Namun, hingga kini masih ada sekitar 800 meter jalan di Desa Lahar yang rusak dan menjadi prioritas perbaikan.
"Rencana Maret setelah pelantikan bupati terpilih. Karena ini ada surat edaran dari Mendagri dan Menkeu untuk menunda pengadaan barang jasa, menunggu arahan lebih lanjut terkait dana transfer daerah," tandasnya.
Masyarakat berharap proses perbaikan dapat segera dimulai agar akses vital ini kembali layak dilalui dan menunjang aktivitas warga di empat kecamatan yang mengandalkannya(ek).***
Reporter : Eko Kuswanto
Editor : Hermas Krisnawantyo