Kenapa Saat Kita Ingin Melupakan Sesuatu Malah Semakin Mengingat?


Gaspolchanel.com - Pernahkah Anda mencoba melupakan sesuatu, tetapi justru semakin sering memikirkannya? Fenomena ini bukanlah hal yang aneh. Faktanya, ada penjelasan ilmiah dan psikologis yang menarik di balik mengapa usaha melupakan sering kali menghasilkan efek sebaliknya.

1. Efek Ironic Process

Fenomena ini dikenal sebagai "ironic process theory," yang dikembangkan oleh psikolog Daniel Wegner. Ketika kita berusaha keras untuk tidak memikirkan sesuatu, otak kita justru memantau apakah kita berhasil melupakan hal tersebut. Proses ini secara tidak sengaja mengingatkan kita kembali pada apa yang ingin kita lupakan. Misalnya, jika Anda diminta untuk tidak memikirkan gajah merah, kemungkinan besar gambar gajah merah akan langsung muncul di pikiran Anda.

Mengapa ini terjadi? Otak manusia memiliki mekanisme kontrol dua lapis: satu bagian mencoba mengalihkan perhatian, sementara bagian lain memastikan kita tetap "berjaga-jaga" agar tidak memikirkan hal yang ingin dilupakan. Sayangnya, proses ini sering gagal, sehingga pikiran yang ingin dilupakan malah semakin kuat.

2. Hubungan Emosi dengan Memori

Hal-hal yang sulit dilupakan biasanya memiliki muatan emosional yang kuat, seperti kenangan pahit atau trauma. Ketika kita berusaha melupakan, emosi yang terkait dengan memori tersebut justru muncul ke permukaan. Emosi ini memperkuat koneksi neural di otak, membuat kenangan tersebut semakin sulit dihapus.

Mengapa emosi memperkuat memori? Otak kita, khususnya bagian amigdala, memiliki peran penting dalam menyimpan kenangan yang bermuatan emosional. Hal ini dilakukan sebagai mekanisme evolusi untuk membantu kita menghindari situasi serupa di masa depan.

3. Efek Penghindaran yang Berbalik Arah

Ketika Anda mencoba menghindari sesuatu, fokus Anda justru semakin tertuju pada hal tersebut. Usaha untuk "tidak memikirkan" sebenarnya melibatkan perhatian aktif terhadap objek atau ide tersebut. Sebagai contoh, jika Anda mencoba melupakan seseorang, usaha ini sering kali mengingatkan Anda pada momen-momen yang terkait dengannya.

Mengapa ini sulit dihindari? Ketika kita melawan pikiran tertentu, kita secara tidak sadar memberikan energi tambahan pada pikiran tersebut. Semakin kuat usaha untuk melawan, semakin besar pikiran itu mendominasi.

4. Kebiasaan dan Pola Pikir

Beberapa hal sulit dilupakan karena sudah menjadi bagian dari kebiasaan atau pola pikir kita sehari-hari. Otak kita cenderung mencari pola yang familiar untuk memahami dunia, sehingga kenangan yang sering dipikirkan menjadi lebih sulit dihapus.

Apa dampaknya? Pola pikir ini sering kali membuat kita terjebak dalam lingkaran pemikiran yang berulang-ulang, terutama jika kita terus merenungkan kenangan yang ingin dilupakan.

5. Bagaimana Cara Mengatasinya?

Meskipun sulit, ada beberapa strategi yang dapat membantu:

  • Alihkan Perhatian Secara Aktif: Fokus pada aktivitas baru yang memerlukan perhatian penuh, seperti olahraga, belajar keterampilan baru, atau melakukan hobi.

  • Terima dan Biarkan: Alih-alih mencoba melawan pikiran, terimalah bahwa kenangan itu ada. Proses penerimaan dapat membantu mengurangi intensitas emosional yang terkait dengan memori.

  • Teknik Relaksasi: Meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki kontrol pikiran.

  • Bicara dengan Orang Lain: Membagi cerita dengan orang terpercaya bisa membantu meredakan emosi dan mempermudah proses melupakan.

Penutup

Melupakan sesuatu, terutama yang memiliki dampak emosional, adalah proses yang kompleks dan membutuhkan waktu. Alih-alih memaksa diri untuk melupakan, cobalah fokus pada penerimaan dan pengalihan perhatian. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah melangkah maju tanpa terus-menerus terjebak dalam bayang-bayang kenangan lama. ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama