Persipa Pati Hadapi Kendala Keuangan dan Kontroversi di Liga 2 Indonesia

Gaspolchanel.com – Memasuki musim 2024/2025 Liga 2 Indonesia, sejumlah polemik muncul dalam manajemen Persipa Pati. 

CEO Persipa Pati, Joni Kurnianto, mengungkapkan, sejumlah persoalan serius yang tengah dihadapi klub kebanggaan masyarakat Pati dalam perjuangan mereka di Liga 2 Indonesia.

Persoalan tersebut mulai dari sponsor yang menunggak, hingga subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang belum cair selama dua bulan. 

Situasi ini menjadi tantangan besar, terutama menjelang laga play-off melawan Persipura Jayapura di Papua.

"Memang ada kendala dari sponsor. Ada satu yang gagal dan dua lainnya belum membayar. Jadi terus terang masalah keuangan ini menjadi beban besar bagi kami," kata Joni saat ditemui di Stadion Joyokusumo, Pati, Minggu 19 Januari 2025.

Tak hanya itu, Joni juga mengeluhkan subsidi dari PT LIB untuk Desember 2024 dan Januari 2025 yang belum diterima. 

"Ini sangat memberatkan. Apalagi soal sponsor juga macet. Doakan saja supaya keuangan kami bisa lancar," lanjutnya.

Menurutnya, keterlambatan ini berdampak besar pada operasional tim. Apalagi Persipa Pati tengah siap memasuki laga perdana di babak play-off melawan Persipal Palu. 

"Kalau LIB telat bayar subsidi, kita juga bisa telat menggaji pemain. Kalau itu terjadi, pasti jadi masalah besar," tambahnya.

Persipa Pati saat ini tergabung dalam grup play-off bersama Persipura Jayapura dan Persipal Palu. Namun, Joni mengaku kecewa dengan beberapa keputusan PT LIB, terutama terkait perubahan jadwal dan hasil pertandingan yang dinilainya tidak adil.

"Rencana lawan kita berubah, malah ketemu Persipura. Ini beban berat. Saya kecewa dengan keputusan LIB, apalagi kalau keputusan wasit bisa diubah begitu saja di lapangan," ungkapnya.

Joni juga menyampaikan kritik keras terhadap pertandingan antara Deltras Sidoarjo dan Persibo Bojonegoro yang sempat diwarnai kericuhan.

"Keputusan wasit bisa diubah di atas meja. Itu konyol. Kalau begini, semua tim bisa berpikiran harus ribut dulu supaya mendapat perhatian," ujarnya dengan nada kecewa.

Meski kecewa, Joni tetap menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan keamanan dalam setiap pertandingan.

"Kami selalu berusaha menjaga wasit, pemain, dan pertandingan agar tidak ada kekerasan. Jangan sampai kita dirugikan dengan model seperti ini," tegasnya.

Joni yang juga anggota DPRD Pati mengaku sempat terpikir untuk mundur dari dunia sepak bola akibat berbagai kekecewaan ini. 

"Saya sudah pegang klub sejak 2007, dan ini adalah hal paling konyol yang pernah saya alami. Malu rasanya sebagai pelaku sepak bola," tutupnya.

Dengan berbagai persoalan yang dihadapi, Persipa Pati kini berjuang keras untuk tetap bertahan di Liga 2 Indonesia dan menjaga asa masyarakat Pati(ek).***

Reporter : Eko Kuswanto
Editor : Hermas Krisnawantyo

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama