Gaspolchanel.com – Produksi kedelai di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, turut menjadi penyokong pasokan kedelai domestik di tengah dominasi impor dari luar negeri.
Data menunjukkan, bahwa sekitar 90 persen kebutuhan kedelai di Indonesia masih bergantung pada kedelai impor.
Menurut Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Badan Pangan Nasional (Bapanas), Maino Dwi Hartono, salah satu kendala rendahnya pasokan kedelai lokal adalah musim tanam yang terbatas. Petani cenderung menanam kedelai hanya pada musim kemarau.
“Selama ini 90 persen (kedelai) masih impor sehingga apa yang dilakukan teman-teman kami di Pati ini kita berikan apresiasi, perlu kita dorong,” ujar Maino, Selasa 21 Januari 2025.
Ia mengimbau, para petani di Kabupaten Pati untuk meningkatkan hasil produksi kedelai dan mengajak petani lain yang belum menanam kedelai untuk mulai menanam komoditas tersebut.
Menurutnya, kedelai memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
“Pemerintah semuanya mendorong, petani tetap bersemangat menanam. Semangat tentu karena harganya menjanjikan dan menguntungkan sehingga perlu kita pertahankan, perlu kita tingkatkan produksinya,” tambahnya.
Di sisi lain, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati memastikan bahwa pasokan kedelai di pasar tetap stabil.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagperin Kabupaten Pati, Kuswantoro menyatakan, harga kedelai di level pasar konsisten di angka Rp 13.000 per kilogram.
“Harga kedelai sebagai kebutuhan pokok masyarakat, Rp 13.000 per kilogram. Stok aman,” katanya.
Dengan dukungan pemerintah dan potensi besar yang dimiliki, Kabupaten Pati diharapkan mampu meningkatkan kontribusinya dalam menyuplai kedelai lokal, sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor(ek).***
Reporter : Eko Kuswanto
Editor : Hermas Krisnawantyo