Gaspolchanel.com - DeepSeek, model kecerdasan buatan (AI) asal China, mendadak menjadi aplikasi terpopuler di Apple Store.
Aplikasi ini mengejutkan para investor, dan menyebabkan saham beberapa perusahaan teknologi anjlok.
DeepSeek diklaim dikembangkan dengan biaya lebih rendah dibandingkan model AI terkemuka seperti OpenAI karena menggunakan chip yang lebih sederhana.
Keunggulannya memicu penurunan nilai pasar Nvidia sebesar $600 miliar, kehilangan terbesar dalam sejarah AS dalam satu hari.
Model AI ini memiliki kemampuan seperti OpenAI o1 dalam matematika dan pemrograman, serta menggunakan lebih sedikit memori, sehingga lebih efisien secara biaya.
Keberhasilan DeepSeek menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas upaya AS dalam membatasi kemajuan teknologi China, terutama dengan larangan ekspor chip canggih.
China, di bawah kepemimpinan Xi Jinping, terus berfokus pada pengembangan teknologi seperti chip, kendaraan listrik, dan AI untuk mengurangi ketergantungan pada manufaktur tradisional.
Sensitivitas dan Sensor Censorship
Seperti AI China lainnya, DeepSeek dilatih untuk menghindari pertanyaan sensitif secara politik, seperti tragedi Tiananmen.
Sistemnya tampaknya dibangun dengan sumber data yang akurat tetapi dengan lapisan sensor tambahan.
Siapa di Balik DeepSeek?
DeepSeek didirikan pada Desember 2023 oleh Liang Wenfeng, seorang lulusan Zhejiang University dengan latar belakang di teknik informasi dan keuangan.
Liang adalah CEO hedge fund High-Flyer, yang menggunakan AI untuk perdagangan saham.
Dampak pada Perusahaan AS
DeepSeek membuktikan bahwa AI canggih bisa dikembangkan dengan sumber daya terbatas, mengguncang pasar keuangan dan meragukan dominasi OpenAI.
Kejatuhan saham Nvidia dan ketidakpastian masa depan chip kelas atas membuat indeks Nasdaq turun lebih dari 3%.
Reaksi Global
China merayakan keberhasilan DeepSeek sebagai simbol kemandirian teknologi.
AS dan Australia menyuarakan kekhawatiran tentang kualitas, keamanan data, dan dampak ekonomi dari AI buatan China.
Keberhasilan DeepSeek menandai pergeseran signifikan dalam persaingan AI global, membuktikan bahwa inovasi teknologi tidak lagi hanya didominasi oleh Silicon Valley(pr).***
Reporter : Prita
Editor : Hermas Krisnawantyo