Gaspolchanel.com - Pemerintah telah resmi melarang penjualan gas LPG 3 kg melalui pengecer, mulai 1 Februari 2025. Hal ini akibat dampak kelangkaan gas bersubsidi tersebut beberapa hari belakangan ini.
Masyarakat Rembang yang ingin membeli LPG 3 kilogram, harus mendapatkan langsung dari pangkalan resmi.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Mahfudz menjelaskan, kebijakan tersebut didasarkan pada surat edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Nomor B-570/MG.05/DJM/2025, tentang penyesuaian ketentuan pendistribusian tabung LPG 3 kilogram di subpenyalur (pangkalan).
Menurutnya, kebijakan itu untuk memastikan subsidi LPG 3 kilogram tepat sasaran, dan dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yakni Rp18.000 per tabung.
“Pada saat harga itu masih di pangkalan, itu masih bisa kita kendalikan sesuai HET. Tapi kalau sudah lepas ke pengecer, itu sudah tidak bisa kita kendalikan. Jadi itulah upaya pemerintah agar harga gas LPG ini betul-betul bisa dikendalikan,” kata Mahfudz, Selasa 4 Februari 2025.
Sebelumnya, lanjut Mahfudz, pangkalan menerima alokasi LPG 3 kilogram dari agen sebesar 90 persen, sementara 10 persen dialokasikan untuk pengecer.
Namun, dengan kebijakan baru ini, pangkalan akan menerima 100 persen alokasi LPG 3 kilogram, dan langsung mendistribusikannya ke konsumen akhir.
“Konsumen akhir ini sasarannya kategori rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran,” imbuhnya.
Dengan kebijakan itu, masyarakat yang ingin membeli LPG 3 kilogram, harus langsung ke pangkalan resmi. Pembeli diwajibkan menunjukkan KTP untuk didata, dan setiap pembelian dibatasi maksimal satu tabung per transaksi.
“Setiap transaksi oleh pangkalan harus tercatat riil. Satu KTP satu tabung, jadi tidak kemudian antre membawa dua tabung atau lebih,” jelasnya.
Ia menambahkan, di Kabupaten Rembang, pada 2024 tercatat ada 10 agen dan 899 pangkalan LPG 3 kilogram yang beroperasi. Tahun ini, jumlah tersebut dipastikan bertambah.
“Kita nanti ada tambahan tiga agen lagi, jadi agen kita menjadi 13, dan kemungkinan jumlah pangkalan juga akan bertambah. Masing-masing agen bertambah sekitar 12 pangkalan,” pungkasnya(hms).***
Editor : Hermas Krisnawantyo