Kenapa Ada Orang yang Gampang Tidur dan Ada yang Susah Tidur? Ini Penjelasannya!

Gaspolchanel.com - Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, tetapi tidak semua orang memiliki pengalaman yang sama. Ada yang bisa tidur dalam hitungan menit begitu kepala menyentuh bantal, sementara yang lain bisa berguling-guling selama berjam-jam tanpa bisa terlelap. Mengapa ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan seseorang gampang tidur, sementara yang lain kesulitan? Mari kita kupas misterinya!


1. Peran Genetika dalam Kebiasaan Tidur

Faktor genetik memiliki pengaruh besar dalam menentukan apakah seseorang mudah atau sulit tidur. Penelitian menemukan bahwa ada variasi genetik tertentu yang membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur pendek alami (natural short sleep).

  • Orang dengan "gen tidur pendek" biasanya hanya butuh 4-6 jam tidur tetapi tetap merasa segar.
  • Sebaliknya, ada juga gen yang menyebabkan seseorang lebih sulit tidur, misalnya karena ritme sirkadiannya lebih lambat.

Jadi, jika orang tua atau saudara kandungmu memiliki pola tidur tertentu, ada kemungkinan besar kamu juga mengalaminya.


2. Ritme Sirkadian: Jam Biologis yang Mengatur Tidur

Setiap orang memiliki ritme sirkadian—jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun.

Orang yang gampang tidur biasanya memiliki ritme sirkadian yang selaras dengan lingkungan, artinya tubuh mereka secara alami mengantuk saat malam dan terjaga saat pagi.

Orang yang susah tidur mungkin memiliki ritme sirkadian yang tidak teratur, misalnya:

  • Tipe "burung hantu malam" (night owl) yang lebih aktif di malam hari.
  • Pekerja shift yang sering mengubah jam tidurnya.
  • Jet lag atau paparan cahaya biru dari gadget yang mengacaukan jam biologis.

3. Hormon Tidur: Melatonin dan Kortisol

Dua hormon utama yang memengaruhi tidur adalah melatonin dan kortisol:

🌙 Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal ke otak bahwa sudah waktunya tidur. Orang yang gampang tidur biasanya memiliki produksi melatonin yang cukup dan tepat waktu.

Kortisol adalah hormon stres. Orang yang sulit tidur sering kali memiliki kadar kortisol yang tinggi di malam hari, sehingga membuat mereka tetap waspada dan sulit rileks.

Faktor seperti stres, kecemasan, atau terlalu banyak pikiran bisa meningkatkan kortisol dan menghambat produksi melatonin, membuat seseorang kesulitan tidur.


4. Kebiasaan dan Gaya Hidup yang Mempengaruhi Tidur

Beberapa kebiasaan juga bisa menentukan apakah seseorang mudah atau sulit tidur:

Orang yang gampang tidur biasanya memiliki rutinitas tidur yang konsisten, seperti tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.

Orang yang susah tidur mungkin sering mengalami gangguan seperti:

  • Menggunakan gadget sebelum tidur, yang menghambat produksi melatonin.
  • Konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur.
  • Kurang olahraga atau terlalu banyak tidur siang.

5. Gangguan Tidur: Ketika Susah Tidur Menjadi Masalah Serius

Jika seseorang terus-menerus mengalami kesulitan tidur, mungkin mereka mengalami gangguan tidur seperti:

😵 Insomnia → Kesulitan tidur atau sering terbangun di malam hari.
😤 Sleep apnea → Pernapasan berhenti sementara saat tidur, menyebabkan sering terbangun.
🦉 Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS) → Ritme tidur yang sangat terlambat, membuat orang baru bisa tidur saat subuh.

Jika masalah tidur terus terjadi dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, konsultasi ke dokter atau spesialis tidur bisa menjadi solusi.


Kesimpulan

Kenapa ada orang yang gampang tidur dan ada yang susah tidur? Jawabannya ada pada kombinasi faktor genetik, ritme sirkadian, hormon, serta kebiasaan sehari-hari. Jika kamu termasuk yang sulit tidur, mengatur pola hidup sehat, menghindari stres, dan menjaga lingkungan tidur yang nyaman bisa membantu memperbaiki kualitas tidurmu.

Jadi, apakah kamu termasuk tim gampang tidur atau tim berguling-guling dulu sebelum bisa terlelap? ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama