Kenapa Cewek Gampang Marah Saat PMS? Ini Ilmuwan yang Bicara!


Gaspolchanel.com - Saat PMS (Premenstrual Syndrome), banyak perempuan mengalami perubahan suasana hati yang drastis, mulai dari mudah tersinggung, cemas, hingga marah tanpa alasan yang jelas. Tapi, apa sebenarnya yang terjadi di dalam tubuh sehingga emosi bisa naik turun begitu cepat? Yuk, kita bahas lebih dalam!


1. Hormon yang Kacau Balau

PMS terjadi karena perubahan kadar hormon, terutama estrogen dan progesteron, yang mengalami fluktuasi drastis menjelang menstruasi. Ketidakseimbangan ini mempengaruhi kadar serotonin, zat kimia di otak yang mengatur suasana hati. Ketika serotonin rendah, seseorang bisa merasa lebih mudah marah, sedih, atau stres.

Selain itu, lonjakan hormon kortisol, yang berhubungan dengan stres, juga meningkat selama PMS. Ini membuat tubuh lebih rentan mengalami kecemasan dan perubahan suasana hati yang drastis. Jadi, bukan hanya soal "sengaja marah-marah," tapi benar-benar ada faktor biologis yang memicunya.


2. Sensitivitas yang Berlebihan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa otak perempuan lebih sensitif terhadap perubahan hormonal dibandingkan laki-laki. Akibatnya, tubuh bereaksi lebih intens terhadap stres kecil, membuat seseorang lebih mudah tersinggung atau marah meskipun penyebabnya sepele.

Bahkan, ada yang merasa lebih peka terhadap suara bising, bau, atau bahkan cahaya terang saat PMS. Hal-hal kecil yang biasanya tidak mengganggu bisa terasa lebih menyebalkan dari biasanya. Ini karena sistem saraf menjadi lebih aktif dan waspada selama periode ini.


3. Nyeri dan Ketidaknyamanan Fisik

Selain perubahan hormon, banyak perempuan mengalami kram perut, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan saat PMS. Rasa tidak nyaman ini bisa membuat emosi menjadi lebih labil. Bayangkan saja, siapa yang bisa tetap tenang saat tubuh terasa sakit dan lemas?

Ditambah lagi, retensi cairan atau penumpukan air dalam tubuh selama PMS sering menyebabkan perut terasa kembung dan payudara menjadi lebih sensitif. Kondisi ini bisa meningkatkan rasa tidak nyaman dan memperburuk suasana hati.


4. Stres dan Tekanan Lingkungan

PMS bisa memperburuk respons terhadap stres. Masalah kecil yang biasanya bisa diabaikan tiba-tiba terasa seperti beban berat. Ini yang membuat perempuan lebih sensitif dan mudah marah, terutama jika lingkungan sekitar tidak mendukung atau malah memicu stres lebih lanjut.

Faktor lain yang bisa memperburuk PMS meliputi:

  • Kurang tidur – Tidur yang tidak cukup bisa memperburuk perubahan suasana hati.

  • Diet buruk – Konsumsi makanan tinggi gula dan kafein dapat memperburuk gejala PMS.

  • Kurang olahraga – Aktivitas fisik membantu menyeimbangkan hormon dan meningkatkan serotonin.


5. Apakah Semua Cewek Mengalami Hal yang Sama?

Tidak semua perempuan mengalami PMS dengan cara yang sama. Beberapa hanya mengalami perubahan emosi ringan, sementara yang lain bisa mengalami PMDD (Premenstrual Dysphoric Disorder), kondisi yang lebih parah dengan gejala emosional yang ekstrem, seperti:

  • Depresi berat

  • Ledakan kemarahan yang tidak terkendali

  • Perasaan putus asa atau bahkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri

PMDD lebih jarang terjadi, tetapi bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika seseorang mengalami gejala yang sangat berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.


6. Bagaimana Cara Mengatasi PMS agar Tidak Mudah Marah?

Jika kamu sering merasa emosional saat PMS, ada beberapa cara untuk membantu menstabilkan suasana hati:

  • Olahraga ringan, seperti yoga atau jalan kaki, untuk membantu menyeimbangkan hormon.

  • Mengatur pola makan, dengan mengurangi konsumsi gula dan garam berlebih.

  • Menghindari kafein dan alkohol, karena dapat memperburuk gejala PMS.

  • Tidur yang cukup, agar tubuh lebih siap menghadapi perubahan hormonal.

  • Relaksasi dan meditasi, untuk membantu mengontrol emosi.

  • Mengonsumsi suplemen vitamin B6 dan magnesium, yang dipercaya dapat membantu mengurangi gejala PMS.


Kesimpulan: PMS Itu Nyata, Bukan Alasan!

Perubahan emosi saat PMS bukan sekadar "alasan" untuk marah-marah, melainkan reaksi biologis yang nyata akibat perubahan hormon dan kondisi fisik. Jika kamu menghadapi seseorang yang sedang PMS, cobalah untuk lebih memahami dan tidak memperburuk situasi.

Sebaliknya, jika kamu sendiri mengalami PMS yang berat, jangan ragu untuk mencari cara mengelolanya dengan lebih baik. PMS mungkin tidak bisa dihindari, tetapi dengan gaya hidup sehat dan manajemen stres yang baik, gejalanya bisa dikurangi.

Jadi, lain kali kalau ada yang bertanya, "Kenapa cewek gampang marah saat PMS?" Kamu sudah tahu jawabannya! ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama