Gaspolchanel.com - Tim Transisi Paslon Terpilih Luthfi-Yasin bergerak cepat menjelang masa pemerintahan 5 tahun ke depan.
Rapat maraton dilakukan bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Badan Usaha Milih Daerah (BUMD) Jawa Tengah.
Rapat maraton itu akan dilakukan pada 6-7 dan 10-11 Februari. Tak hanya mengundang BUMD dan OPD, Tim Transisi juga menggelar rapat bersama Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan nantinya juga sowan ke organisasi masyarakat.
Ketua Tim Transisi Luthfi-Yasin, Dr Zulkifli Gayo mengatakan, tujuan rapat tersebut untuk mensinergikan program yang akan dijalankan Pemprov Jateng ke depan sesuai dengan visi misi Cagub-Cawagub Terpilih Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
"Sinergikan program-program. Khusus OPD, kita juga mengecek program yang sudah ada dan sejauh apa akan menunjang visi misi (Ahmad Luthfi-Gus Yasin)," kata Zulkifli usai memimpin rapat bersama 9 BUMD, Kamis 6 Februari 2025.
Ada tiga hal yang dibahas dalam pertemuan Tim Transisi bersama BUMD tersebut. Pertama, perbaikan tata kelola BUMD ke depan. Kedua, membahas tata kelola SDM dan aset. Tim Transisi telah meminta data dan informasi terkait detail kondisi saat ini.
Ketiga, pembahasan tentang distribusi program, baik program penugasan sebagaimana fungsi BUMD maupun program yang ditunjang oleh badan usaha tersebut.
Zulkifli mencontohkan, BUMD akan mendukung program seperti desalinasi, SPBU solar di wilayah pesisir guna membantu nelayan, subsidi pangan murah, pembelian produk pertanian, serta asuransi petani dan nelayan.
"Ada dua konsep pelaksanaan programnya. Apakah dikelola langsung oleh BUMD atau konsep CSR BUMD dan swasta. Ini sedang dikerucutkan," ujar Zulkifli.
Sementara itu ada usulan Kartu Zilenial yang digunakan untuk pemberdayaan anak-anak muda digarap oleh BKK maupun Bank Jateng.
Program-program yang dilaksanakan BUMD nantinya mampu menyentuh masyarakat namun tak melupakan aspek bisnis. Hal itu tidak mudah dan perlu inovasi dari pimpinan badan usaha.
Dijelaskan, BUMD PT Jateng Petro Energi (JPEN) bisa saja yang bertugas membangun SPBU di pesisir untuk nelayan. Kemudian mendukung sektor pertanian diarahkan ke PT Jateng Agro Berdikari (PT JTAB).
Kasus land subsidence atau penurunan air tanah juga menjadi pembahasan. Lantaran salah satu penyebabnya adalah pengambilan air tanah yang tak terkendali maka salah satu solusinya adalah desalinasi, yakni mengubah air laut menjadi air tawar.
"Replikasi desalinasi di Jepara, bisa di Semarang dan Pekalongan. Kalau Demak, sudah. Kita berikan solusi lebih dahulu dan barulah nantinya ditegakkan aturan (perihal pengambilan air tanah)," ucapnya.
Sementara itu Akademisi Undip, Dr Wahid Abdurrahman mengungkapkan, keberadaan Tim Transisi yang bekerja sebelum pelantikan kepala daerah menjadi model baru di Jateng. Hal itu akan mempercepat kinerja di masa awal pemerintahan.
Ia menyebut, collaborative governance yang melibatkan semua sektor untuk pembangunan akan memiliki dampak besar. Pelibatan ormas dan akademisi akan memaksimalkan program yang dijalankan Pemprov Jateng sampai akar rumput.
"Misal membahas stunting, Dinas Kesehatan tidak mungkin sendiri. Butuh kampus maupun ormas yang punya jejaring lebih masif," tandasnya(ap).***
Reporter : Advianto Pras
Editor : Hermas Krisnawantyo