Gaspolchanel.com – Teater AS Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Pati sukses menggelar pentas produksi kelima.
Dalam pementasan kali ini, mereka menghadirkan lakon berjudul Laras, karya Dukut, yang mengangkat kisah kehidupan sehari-hari di masyarakat.
Drama ini mengisahkan dua keluarga, yakni pasangan Sumi dan Riyadi serta Agus dan Tiara. Dengan mengusung peribahasa "rumput tetangga lebih hijau,".
Cerita ini menggambarkan konflik rumah tangga yang dipicu oleh perasaan ketidakpuasan, dan godaan dari lingkungan sekitar.
Agus, yang diperankan oleh Imron, mulai merasa jenuh dengan sikap istrinya, Tiara (Syakira), yang lebih mementingkan harta dibandingkan kasih sayang.
Sebaliknya, ia justru tertarik dengan kelembutan Sumi (Meylina), istri Riyadi (Ustman), yang hidup dalam kesederhanaan. Godaan Agus semakin kuat saat ia mengetahui bahwa kondisi ekonomi keluarga Sumi sedang sulit.
Situasi menjadi semakin pelik ketika Tiara mulai mencurigai perilaku suaminya yang kerap berhenti di depan rumah Sumi.
Kecurigaannya memuncak setelah mendengar gosip dari teman-temannya, Ratna (Fida) dan Ayu (Clara), mengenai fenomena pelet. Tiara pun mengira burung bernama Laras, milik Riyadi, adalah sarana untuk menarik perhatian Agus.
Pertikaian pun pecah antara Tiara dan Sumi. Beruntung, Ratna dan Ayu berusaha meredakan konflik agar tidak semakin membesar.
Namun, api kemarahan Tiara kembali menyala saat ia mendapati Agus masih berusaha menggoda Sumi. Untungnya, Riyadi tiba tepat waktu dan berusaha menengahi permasalahan tersebut.
Dalam penyelesaiannya, Agus akhirnya mengungkapkan ketidakbahagiaannya dalam pernikahan, terutama terkait kurangnya perhatian dan kasih sayang dari Tiara. Pernyataan itu pun menyadarkan Tiara, sehingga keduanya berhasil memperbaiki hubungan mereka.
Sementara itu, Sumi juga meminta maaf kepada Riyadi karena sempat ragu terhadap suaminya.
Sebagai bentuk cinta dan tanggung jawab, Riyadi memberikan uang kepada Sumi hasil dari penjualan burung kesayangannya.
Hal ini pun membuat Sumi terharu karena menyadari betapa besar pengorbanan suaminya demi keluarga.
Sutradara pementasan, Difa Taufiq menjelaskan, bahwa kisah Laras mengandung pesan moral yang kuat tentang konsep sawang sinawang, di mana sesuatu yang tampak lebih baik belum tentu lebih baik, begitu pula sebaliknya.
"Melalui cerita ini, kita diingatkan untuk mensyukuri apa yang kita miliki dan mengendalikan ego agar hubungan yang harmonis dapat terjaga," ujar Difa. Bersama Eko Rismawan usai pementasan, Jumat 31 Januari 2025.
Ia mengemas pementasan ini dalam gaya realis komedi yang membuat pertunjukan lebih berwarna tanpa kehilangan esensi pesan moralnya.
Ketua Teater AS STAI Pati, Erfina Kusuma menambahkan, bahwa pentas produksi ini merupakan hasil pembelajaran intensif selama tiga bulan.
Selain sebagai ajang pengkaderan dalam komunitas seni kampus, ia berharap pementasan ini dapat memperkuat keilmuan dan bakat berkesenian mahasiswa STAI Pati.
"Kami meyakini bahwa seni teater memberikan banyak nilai positif bagi mahasiswa, yang nantinya bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat," pungkasnya(ek).***
Reporter : Eko Kuswanto
Editor : Hermas Krisnawantyo