Gaspolchanel.com - Dalam upaya pelestarian dan pengakuan kebaya sebagai warisan budaya dunia, Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Eropa mengunjungi UNESCO di Paris, pada Februari 2025 lalu.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Christiana Dessynta Streiff, rombongan yang terdiri dari anggota PBI Eropa dari Swiss, Perancis, Irlandia, Irlandia Utara, dan Skotlandia disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk UNESCO, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia, Satrya Wibawa.
Satrya Wibawa mengatakan, Partisipasi masyarakat Indonesia, termasuk diaspora di luar negeri, sangat krusial dalam mempertahankan budaya bangsa.
Keberadaan komunitas seperti PBI Eropa membuktikan bahwa kebaya bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga simbol identitas nasional yang harus terus diperjuangkan.
Satrya mengungkapkan, UNESCO sebagai lembaga yang berperan dalam perlindungan dan pelestarian budaya, memiliki proses ketat dalam mengakui suatu warisan budaya.
Untuk itu dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas internasional, sangat diperlukan dalam mewujudkannya.
Selain membahas aspek administratif dan teknis terkait pengesahan kebaya di UNESCO, diskusi juga mencakup pentingnya membangun ekosistem keberlanjutan bagi kebaya.
"Di dalamnya termasuk pendidikan kepada generasi muda, promosi internasional, dan integrasi kebaya dalam kehidupan sehari-hari agar tidak hanya dikenang sebagai bagian dari sejarah, tapi tetap eksis dalam berbagai kesempatan, baik formal maupun non-formal," katanya melalui keterangan tertulis, Senin 3 Maret 2025.
Hari pertama di Paris, PBI Eropa berkesempatan mengunjungi Restoran Indonesia yang pertama di Paris, Djakarta Bali, yang dibuka pada tahun 1978 oleh mantan Duta Besar Indonesia di Kuba, A.M. Hanafi, dan kini dikelola anaknya Nina Hanafi.
"Keberadaan restoran Indonesia di kota-kota besar dunia seperti Paris menjadi salah satu bentuk soft diplomacy, di mana budaya Indonesia dapat lebih dikenal melalui makanan," ujar Christiana.
Selain ke restoran Djakarta Bali, PBI Eropa juga mengunjungi Toko Teh Imah dan Restoran Makan-Makan, milik diaspora Indonesia di pusat kota Paris.
Christiana menambahkan, dengan semakin banyaknya restoran dan usaha kuliner Indonesia yang berkembang di luar negeri, peluang untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia semakin besar.
PBI Eropa siap untuk mempromosikan dan menggaungkan seluruh usaha perekonomian diaspora Indonesia di luar negeri.
"Ini salah satu dari banyak langkah kecil yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan usaha kuliner dan komunitas diaspora Indonesia di Eropa. PBI Eropa mendukung penuh pengusaha diaspora Indonesia di luar negeri," tandasnya(ap).***
Reporter : Advianto Pras
Editor : Hermas Krisnawantyo