Mengapa Kita Lupa dengan Pengalaman Saat Usia di Bawah Lima Tahun?

 



Gaspolchanel.com - Pernahkah Anda mencoba mengingat kembali momen-momen saat masih bayi atau balita, tetapi hanya mendapati kekosongan dalam ingatan? Fenomena ini dikenal sebagai amnesia infantil, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat pengalaman yang terjadi sebelum usia tiga hingga lima tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi?

1. Otak Masih Berkembang

Salah satu alasan utama kita lupa dengan masa kecil adalah perkembangan otak, terutama hipokampus, bagian yang bertanggung jawab atas penyimpanan memori jangka panjang. Pada usia bayi dan balita, hipokampus belum berkembang sepenuhnya sehingga belum mampu menyimpan memori dengan cara yang sama seperti saat kita dewasa.

2. Keterbatasan Bahasa

Memori sering kali dikaitkan dengan bahasa. Saat masih bayi, kita belum memiliki cukup kata untuk mendeskripsikan pengalaman, sehingga sulit bagi otak untuk menyusun dan menyimpan kenangan dalam bentuk yang bisa kita ingat kembali setelah dewasa. Seiring berkembangnya kemampuan berbahasa, kita baru mulai bisa mengingat lebih banyak peristiwa.

3. Pola Penyimpanan Memori Berubah

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia lima tahun lebih mengandalkan memori implisit (memori bawah sadar, seperti kebiasaan dan refleks) dibandingkan memori eksplisit (memori yang bisa disadari dan diingat kembali). Itulah mengapa meskipun kita tidak ingat kejadian spesifik, beberapa pengalaman masa kecil tetap mempengaruhi cara berpikir dan bertindak kita saat dewasa.

4. Pengaruh Perubahan Identitas

Seiring bertambahnya usia, kita mengalami banyak perubahan dalam cara berpikir dan memahami dunia. Hal ini menyebabkan proses pemutusan memori, di mana ingatan lama yang tidak relevan dengan identitas kita saat ini menjadi semakin sulit diakses.

5. Memori yang Tidak Terlalu Kuat

Memori yang bertahan lama biasanya berhubungan dengan emosi yang kuat atau kejadian yang sering diulang. Karena pengalaman di bawah usia lima tahun umumnya tidak terlalu berkesan secara emosional atau tidak sering diingat kembali, maka ingatan tersebut perlahan memudar seiring waktu.

Apakah Kita Bisa Mengingatnya Kembali?

Meskipun sebagian besar memori masa balita sulit diakses, beberapa orang bisa mengingatnya melalui pemicu tertentu, seperti melihat foto lama, mendengar lagu yang pernah sering didengar, atau mengunjungi tempat yang memiliki hubungan emosional kuat dengan masa kecil. Namun, ingatan yang muncul biasanya bersifat kabur dan bisa bercampur dengan imajinasi.

Kesimpulan

Lupa dengan pengalaman saat masih bayi dan balita bukanlah hal yang aneh. Ini adalah bagian alami dari perkembangan otak manusia. Meskipun kita tidak bisa mengingat secara detail, pengalaman-pengalaman tersebut tetap membentuk siapa kita hari ini, baik dalam pola pikir, kebiasaan, maupun cara kita merespons dunia. ***

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama